top of page
Search
Writer's pictureAsDI DPC Bogor

Seminar Food Service Update Tahun 2019

Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan petumbuhan digitalisasi ekonomi berdampak pada persaingan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan dan jasaboga makanan. Rumah sakit sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan prima terhadap pelayanan kuratif dan rehabilitatif tanpa mengabaikan aspek promotif dan preventif kesehatan. Pelayanan makan di instansi penyedia jasa boga merupakan bagian yang menjadi fokus perhatian konsumen.

Pelayanan prima terhadap pasien dan konsumen dapat dicapai melalui sistem komprehensif dan holistik dengan berorientasi pada patient dan costumer safety, serta didukung oleh SDM yang unggul. Pelayanan gizi dan jasaboga makanan sebagai salah satu penunjang pelayanan penyediaan makanan di instansi perlu memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan mutu layanan makanan.

Penatalaksanaan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman dan acuan untuk mencapai pelayanan prima. Pelayanan gizi rumah sakit sesuai dengan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Kementrian Kesehatan 2013 mencakup pelayanan makan (food service), pelayanan asuhan gizi rawat inap, pelayanan asuhan gizi rawat jalan, dan penelitian dan pengembangan gizi. Sedangkan, Product Branding dari jasaboga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan costumer satisfaction indeks.

Food service dalam layanan gizi menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan, karena berkaitan dengan kualitas dan mutu makanan, keamanan makanan bagi pasien, serta efisiensi cost bagi rumah sakit. Pelayanan makanan rumah sakit merupakan sebuah alur kegiatan yang dimulai dari perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, penyimpanan, pengolahan sampai pada pengelolaan sampah dan sisa makanan.

Tantangan saat ini adalah bagaimana pelayanan gizi di rumah sakit dan penyedia jasaboga dapat memberikan makanan yang memiliki citarasa dan kuliner tinggi dengan tetap memperhatikan diet khusus pasien di rumah sakit, dan keamanan pangan. Sehingga mampu meningkatkan asupan makanan pasien dan menurunkan % (persen) sisa makanan, serta meningkatkan kepuasan konsumen.

Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi standar dalam pengelolaan, pengawasan dan pengendalian keamanan makanan diantaranya memiliki kompetensi terhadap hygiene dan sanitasi makanan bagi penjamah makanan. Penjamah makanan (nutrisionis/dietesien, chef dan pramusaji) merupakan SDM yang perlu terus ditingkatkan kompetensinya (pengetahuan, keterampilan dan sikap) terhadap hygiene dan sanitasi makanan.

Oleh karena itu AsDI DPC Bogor menginiasi program peningkatan kompetensi para penjamah makanan termasuk namun tidak terbatas pada penjamah makanan di rumah sakit, hotel dan jasaboga. Program tersebut diwujudkan melalui Seminar FS (Food Service) Update 2019 dengan topik Hygiene dan Sanitasi Bagi Penjamah Makanan.


Materi diantaranya :

Chapter 1 : Materi Dasar

1. Peraturan perundangan Higiene dan Sanitasi Makanan

2. Persyaratan hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan


Chapter 2 : Materi inti

1. Waktu dan suhu penyimpanan dan pengolahan

2. Bahan Pencemar Terhadap Makanan

3. Penyakit Bawaan Makanan


Chapter 3 : Materi inti

1. Higiene perseorangan

2. Pencucian dan Sanitasi peralatan pengolahan makanan

3. Pengendalian pest control



1 view0 comments

Comments


bottom of page