top of page
Search
Writer's pictureAsDI DPC Bogor

Pelantikan Pengurus Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) DPC Bogor Dan Seminar Gizi Update 2019

Updated: Jun 14, 2019

Dengan banyaknya rumah sakit baru yang didirikan di Indonesia, tak terkecuali di Kota dan Kabupaten Bogor, menuntut Ahli Gizi (Dietesien) berperan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit secara komprehensip. Dalam memberikan pelayanannya, dietesien perlu memiliki ilmu gizi yang update (terkini) sesuai dengan tuntutan dari masyarakat yang menginginkan pelayanan gizi yang profesional.


Dalam memberikan pelayanan gizi kepada masyarakat di rumah sakit, dietesien memerlukan suatu wadah yang menaungi kegiatannya sehingga pelayanan gizi yang diberikan standar sesuai dengan tuntutan masyarakat. Di kota dan kabupaten Bogor telah dibentuk suatu wadah/organisasi yang menaungi para ahli gizi RS (Dietesien) dalam memberikan kegiatan pelayanan gizi kepada masyarakat yang datang ke RS yang diberi nama Dewan Pimpinan Cabang Assosiasi Dietisien Indonesia (AsDI DPC Bogor).



AsDI DPC Bogor menjadi wadah yang ikut memeriahkan kiprah DPD AsDI sebagai kekuatan besar dalam memberikan pelayanan gizi kepada masyarakat dalam rangka mengurangi terjadinya pergeseran-pergeseran yang terjadi di masyarakat terkait gizi dan kesehatan.

Pergeseran yang terjadi di masyarakat terkait gizi dan kesehatan antara lain :


1. Pergeseran pola konsumsi makanan dari menu seimbang ke junk food

2. Ketersediaan makanan di pasar/luar rumah yang sudah semakin masif (banyak pilihan)

3. Daya beli masyarakat yang bertambah atau berkurang berdampak terhadap pola perilaku pilihan makanan yang sehat

4. Pergeseran perilaku sadar gizi semakin berkurang

5. Masyarakat lebih cederung ke arah kuratif daripada preventif karena kemudahan akses pelayanan kesehatan

6. Pergeseran pola penyakit akut menjadi kronis dan super kompleks


Dampak dari pergeseran terkait gizi tersebut berdampak terhadap meningkatnya angka kesakitan pada masyarakat. Hal ini menjadi tantangan bagi para Dietesien dalam memberikan pelayanan gizi yang profesonal, mulai dari penyediaan makanan yang sesuai dengan penyakitnya sampai pada pelayanan gizi di ruangan berupa asuhan gizi.

Penyediaan makanan yang aman (safety) untuk pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari pengadaan bahan makanan yang sesuai, penerimaan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan sampai porsian makanan diterima oleh pasien.


Porsian makanan harus aman yang disajikan oleh rumah sakit kepada pasien diharapkan dapat dikonsumsi sampai habis oleh pasien sehingga akan membantu mempercepat kesembuhan pasien dan akan mengurangi lama hari rawat sehingga akan mengurangi beban biaya yg harus dikeluarkan baik oleh pasien maupun oleh rumah sakit. Saat ini masih adanya anggapan masyarakat terhadap makanan yang disajikan oleh rumah sakit untuk pasien rawat inap yang tidak enak, sehingga berdampak terhadap banyaknya sisa makanan.

Adanya sisa makanan di rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal (Kondisi klinis, kebiasaan makan), faktor eksternal (rasa makanan, suhu makanan, tekstur, warna makanan, porsian makanan dan variasi bahan makanan) dan faktor lingkungan (makanan dari luar rumah sakit). Beberapa penelitian yang menyatakan masih banyaknya sisa makanan yang terjadi di rumah sakit yaitu penelitiannya Masrida Zai di RSUD Cibinong (2018) yang menyatakan masih ada sisa makanan sebanyak 27%.



Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mengurangi terjadinya sisa makanan di rumah sakit adalah dengan memperbaiki cita rasa masakan. Penambahan bahan tambahan berupa penyedap makanan diharapkan dapat menekan terjadinya sisa makanan yang masih banyak yang terjadi di Rumah Sakit.


Namun saat ini pro kontra pemakaian bahan tambahan untuk makanan berupa penyedap masakan (Umami Seasoning) saat pengolahan bahan makanan masih ramai dibicarakan. Hal ini disebabkan belum adanya standar pemakaian bahan tambahan pangan berupa penyedap yang aman untuk ditambahkan kedalam bahan makanan. Untuk itu kami mengangkat tema "Memanfaatkan Umami Seasoning Dalam Menu Makanan Rumah Sakit" menjadi tema dalam Seminar Gizi Update 2019.


Kegiatan Pelantikan Pengurus AsDI DPC Bogor dan Seminar Gizi Update 2019 dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2019 pada pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Paseban Sribaduga Balai Kota Bogor. Acara tersebut diawali dengan Pelantikan Pengurus AsDI DPC Bogor dan dilanjutkan dengan acara selanjutnya yaitu Seminar Gizi Update 2019 dengan tema “Memanfaatkan Umami Seasoning Dalam Menu Makanan Rumah Sakit”. Kegiatan tersebut diliput oleh Radar Bogor, Live Radio Sipatahunan dan Live RRI Pro 2 FM.

Pelantikan Pengurus AsDI DPC Bogor dan Seminar Gizi Update 2019 diikuti oleh 183 orang. Jumlah kuisioner yang diterima hasil seminar sebanyak 128 kuisioner. Berdasarkan kuisioner tersebut, sebanyak 97% peserta menyatakan bahwa penggunaan MSG itu aman.



20 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page